Sumenep ( Serikatnasional.id),- Perlunya keikutsertaan masyarakat dalam mengevaluasi perkembangan desa dari berbagai sektor untuk terpenuhinya tujuan pemerintah pusat dalam upaya menstabilkan perekonomian warga masyarakat. Salah satu penghambat lambannya kemajuan ekonomi disuatu wilayah dikarenakan sulitnya akses transportasi.
Pasca viral diberitakan soal warganya melakukan sumbangan secara sukarela untuk memperbaiki jalan ekstrem di beberapa dusun di desa Montorna, tiba-tiba muncul pengakuan dari seseorang yang diduga sekretaris desa setempat.
Pengakuan mengejutkan datang dari Moh. Huri, bahwa kegiatan perbaikan di dusun Lenteng, dusun Montorna dan dusun Tanggulun tersebut benar-benar ada dan melibatkan pemerintah desa.
Pria yang diakui warga sebagai sekdes Montorna ini menyebut, bahwa masyarakat di tiga dusun desa Montorna telah mengabaikan pemdes setempat. Namun, pihaknya mengaku masih memaklumi hal tersebut.
“Ya benar dan itu juga melibatkan pemdes, sekalipun di pemberitaan itu seakan mengabaikan pemdes kami maklumi,” kata Moh. Huri, pria diduga sekdes Montorna, saat dihubungi media Demarkasi.co melalui sambungan WhatsApp pribadinya. dikutip Demarkasi.co (13/5/2024).
Dalam perbaikan jalan yang kondisinya rusak parah hingga disebut ekstrem oleh warga tersebut, pihak pemdes melalui kepala desa Montorna dan kepala dusun setempat mengaku telah memberikan sejumlah uang. Namun, saat disinggung berapa jumlah uang yang dibantukan untuk perbaikan, dirinya dengan tegas mengatakan tidak tahu menahu.
“Itu kades sendiri dengan apel setempat kemarin yg ngasih, saya gak tau persis,” katanya.
Pihaknya mengaku, di media sosial seperti Facebook, tidak sedikit yang menanggapi miring, tapi pemdes Montorna memaklumi hal tersebut. Bahkan, orang yang mengaku sebagai pelaksana tugas dan pengawas lapangan ini menilai pemberitaan tentang desanya sebagai berita sepihak.
“Memang di FB banyak komenan tidak baik cuma kami terima dan kami maklumi, sekalipun beritax sepihak itu biasa sudah kami maklumi mas, kami tidak biasa menanggapi kalo di medsos, kami tetap berusaha menjawab dgn bukti nyata,” pungkasnya.
Mendengar pengakuan Moh. Huri, warga dari dusun Lenteng, desa Montorna, mengaku bahwa pemdes memang memberikan uang dengan nominal sebesar Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah).
Namun, warga yang tidak mau disebut identitasnya ini merasa heran, sebab dana Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah) dari pihak desa diberikan setelah pekerjaan perbaikan jalan selesai dan berita media ini sudah tersebar ke berbagai WhatsApp Grup (WAG) dan media sosial.
“Membantu mas, Junaidi kades ngasi 500.000, kalah sama mantan kades yang ngasih 1.500.000, itupun uang yang 500.000 dikasih setelah selesai pekerjaan dan setelah ramai,” beber warga.
Berdasarkan informasi warga, pendukung kades Montorna di tengah-tengah masyarakat berseliweran kabar bahwa pemdes akan memberikan uang sebesar Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah), tapi faktanya kata sejumlah warga uang yang diberikan kepada warga untuk perbaikan jalan di tiga dusun dengan kerusakan ekstrem itu hanya Rp. 500.000 (Lima ratus ribu rupiah).
“Dan orang²nya (pendukunganya) posang (Bingung). Katanya Mau membantu dengan Uang 5jt. Dan info itu di sebarkan , eh ternyata uangnya 500rb bukan 5jt,” tegas warga saat memberikan keterangan pada media ini. (Ras/Red)