,

Iklan

Iklan

Kenapa Dinamai An-Nusyur?, Lembaga Pendidikan Pesantren ini Pernah Alami Pasang Surut

SerikatNasional
11 Jul 2024, 20:21 WIB Last Updated 2024-07-12T06:04:14Z

Foto Ilustrasi 


Sumenep (Serikatnasional.id),- Pada masa Kiai Aliman, Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nusyur yang terletak di Desa Aeng Panas dikenal dengan sebutan Pesantren Kedungdung. Lembaga itu berdiri jauh sebelum tahun 1960.


Mulanya hanya menampung santri yang ingin belajar Al-Qur’an, Tata cara Shalat, bersuci, dan ilmu-ilmu yang diajarkan oleh Kiai Aliman. Namun, akhirnya pondok pesantren yang hendak mencapai masa keemasan itu sering kandas. 


Hal tersebut dikarenakan pengelola pondok pesantren banyak yang wafat diusia muda. Selain wafat di usia muda ada juga yang langsung meninggalkan Ponpes demi kebutuhan ekonomi dan berbagai keperluan yang mengharuskan K. Seruji meninggalkan pondok pesantren ke pulau Jawa.


KH. Abd. Hayyi Syafi'ie dalam dawuhnya menyampaikan hal inilah yang membuatnya bertekad terus belajar ilmu agama dan ilmu-ilmu umum untuk kelak akan melanjutkan dunia kepesantrenan yang dari dulu di gemakan olah pendahulunya.


" Se Anyamaih An-Nusyur ye engko' jet, tang bengetoah rea jet andik pesantren lambek eppaan embuk neng emorlaoennah e Kedungdung, K. Aliman andik pesantren. Generasi penerusnya pas tak bisa melanjutkan mateh. Ghun gen K. Aliman. Se K. Hasbullah pas Alajher ka Jebeh," Dauh KH. Abd Hayyi Syafi'ie.


Dikalimatkan juga oleh KH.Abd. Hayyi Syafi'ie, Ponpes Kedungdung pernah bangkit di jaman K. Seruji. Ponpes tersebut banyak memiliki santri yang belajar ilmu pengetahuan, namun pesantren yang di pimpin K. Seruji juga tidak berlangsung lama karena ditinggal pergi oleh pengasuhnya ke daerah Jawa. 


Foto KH. Abd. Hayyi Syafi'ie Pengasuh Pendidikan Pesantren An-Nusyur 


Sementara saat itu Abd. Hayyi Syafi'ie masih terbilang muda. Namun meski begitu, KH. Abd. Hayyi Syafi'ie yang merupakan ponakan dhalem ambil peran untuk tetap mempertahankan keutuhan pondok pesantren. Pada tahun 1960-1961 Inisiatif untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan seperti pendahulunya tersebut dimusyawarahkan dengan para sepupunya seperti K. Arbek, dan K. Muzammil. Dalam musyawarah tersebut KH. Abd. Hayyi Syafi'ie mengubah nama Pondok Pesantren Kedungdung ke Pondok Pesantren An-Nusyur.


" Ma' enyamaih An-Nusyur ye kebangkitan pesantren se konah mik pola terros bangkit. Bektoh Jum'atan asearan engko' jek mattegeh sakolaan," dauhnya. Malam Rabu, 9 Juli 2024.


Menurut pengakuannya, setelah selesai shalat Jum'at pengumuman  KH.Abd. Hayyi Syafi'ie menjadi perbincangan jamaah sholat Jum'at. Bahkan ada yang mengatakan paling lembaga pendidikan yang dimotori oleh oleh KH. Abd Hayyi Syafi'ie hanya bisa berjalan 3 bulan. Namun ejekan tersebut tidak membuatnya patah semangat, di Kedungdung lembaga pendidikan yang di bangunannya berjalan 4 Tahun dan langsung pindah ke Pekarangan Nagan di tahun 1969-1970. Ditahun 1970 inilah KH. Abd. Hayyi Syafi'ie dinikahkan dengan Neng Afiah yang masih berumur 10 tahun. 


Penulis: Rasyidi 




 









RECENT POSTS