Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Kabar Gembira Untuk Tunarungu, Dinsos P3A Sumenep Akan Berikan Alat Bantu Dengar

SerikatNasional
1 Okt 2024, 12:41 WIB Last Updated 2024-10-01T05:48:05Z


SUMENEP, SERIKATNASIONAL.ID | Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, melakukan pengukuran alat  bantu dengar dari Kementerian Sosial (Kemensos) pada masyarakat yang memiliki kekurangan pada bagian pendengaran.


Hal tersebut disampaikan langsung oleh Drs. Mustangin, M.Si Kepala Dinsos P3A Sumenep, Madura, Jawa Timur,  Selasa 1 Oktober 2024.


Pemeriksaan kepada masyarakat Sumenep yang dilakukan oleh yayasan dr. Suharso Solo di Dinas Sosial sekitar 21 (dua puluh satu) orang.


" Jadi nanti teman-teman yang mendapatkan alokasi alat bantu dengar kita undang kesini dan sudah dilakukan pengukuran," ucap kadis.


Pihaknya menyampaikan bahwa sudah melakukan komunikasi dengan tim dari kementerian sosial, bahwa setelah dilakukan pemeriksaan untuk alat bantu dengar satu bulan berikutnya akan selesai dan diberikan langsung oleh yayasan dr. Suharso Solo kepada penerima.


" Setelah itu akan dipasang dan di cek cocok tidaknya untuk menyesuaikan dengan apa yang sudah diukur," 


Selain yang 21 orang masih banyak permintaan alat bantu dengar dari pendamping sosial yang ada di lapangan juga ada teman-teman disabilitas yang lain yang membutuhkan bantuan.


Hal ini merupakan langkah yang bagus dan perlu dilakukan tracking semaksimal mungkin sehingga masyarakat yang benar-benar membutuhkan alat bantu dengar bisa di bantu, Bahkan untuk warga yang ada di kepulauan nanti.


" Kami juga sudah sampaikan kepada dr. Suharso Solo yang merupakan kepanjangan tangan dari Kementerian sosial juga bisa sampai ke Kepulauan," 


Pihaknya berharap akan jemput bola pada calon penerima di kepulauan untuk meminimalisir dampak dan biaya transportasi masyarakat kepulauan.


" Kita akan data, akan kami ajukan dan yang dari dr. Suharso Solo bisa datang langsung ke Kepulauan, jadi kita yang jemput bola. Kasihan kalau masyarakat yang dari pulau harus bolak balik. Pungkasnya. 


Penulis: Rasyidi