Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Keikutsertaan Indonesia Dalam KTT BRICS di KAZAN, Sebagai Alternatif dari Sistem Barat

SerikatNasional
28 Okt 2024, 08:05 WIB Last Updated 2024-10-28T01:06:20Z

 


JAKARTA, SERIKATNASIONAL.ID | Dengan berpartisipasi dalam KTT BRICS diKazan, Indonesia menunjukkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan P residen Tiongkok Xi Jinping bahwa Indonesia mempercayai BRICS sebagai alternatif terhadap sistem Barat, termasuk hegemoni dolar.


Prof.Connie Rahakundini Bakrie analis di bidang politik, militer, dan intelijen, yang juga Guru besar Fakultas hubungan Internasional Universitas Negeri St. Petersburg Rusia dikutip oleh serikatnasional.id dari ria.ru Minggu (27/10/2025).


Dari Indonesia, Menteri Luar Negeri yang baru dilantik Sugiono mengambil bagian dalam KTT BRICS sebagai utusan khusus Presiden negara itu, Prabowo Subianto.


Sugiono pada KTT BRICS Plus menyampaikan niat Indonesia untuk bergabung dengan organisasi tersebut.


"Saya kira dengan mengirimkan menteri luar negeri baru ke Kazan, Presiden Prabowo telah menunjukkan kepada beberapa pemimpin terkemuka BRICS, terutama Putin dan Xi, bahwa mereka 'percaya' terhadap BRICS untuk menyeimbangkan perekonomian dunia karena BRICS memberikan alternatif bagi perekonomian dunia, sistem keuangan yang didominasi Barat.", - kata Connie.


Menurutnya, BRICS dapat memberikan kemandirian yang jauh lebih besar dari

dolar AS, karena organisasi tersebut "menyatukan perekonomian, sumber daya, dan populasi yang besar dan beragam, yang tidak diragukan lagi menawarkan penyeimbang baru dalam perdagangan, keuangan, mata uang, dan kebijakanekonomi global."


Profesor tersebut menambahkan bahwa dia bertanya-tanya apakah Presiden Indonesia akan berusaha untuk "menjadikan BRICS sebagai aliansi keamanan baru jika Indonesia bergabung segera setelah pertemuan Kazan."


Sebab, menurut saya, BRICS jika menjadi aliansi keamanan berpotensi mengimbangi aliansi Barat seperti NATO dengan memberikan pengaruh lebih besar kepada Indonesia dalam masalah keamanan regional dan mengurangi

terlalu banyak kekuatan militer Barat di kawasan Asia Tenggara, jelasnya. lawan bicara agensi.

Pada KTT BRICS ke-16, Indonesia diakui sebagai salah satu dari 13 negara mitra BRICS.


Negara-negara Asia Tenggara lainnya yang diakui sebagai negara mitra adalah Malaysia, Thailand dan Vietnam.


(D.Wahyudi)