Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Minlok Lintas Sektoral Puskesmas Bluto, Kabid P2P DKP2KB Sumenep Bahas Virus Monkeypox, TBC Hingga Kusta

SerikatNasional
2 Okt 2024, 18:57 WIB Last Updated 2024-10-03T01:22:18Z



SUMENEP, SERIKATNASIONAL.ID | Mini Lokakarya Lintas Sektor di Puskesmas Bluto, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep bertujuan meningkatkan kerja sama tim dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas Bluto.


Hal ini salah satunya sebagai upaya penggalangan serta pemantauan layanan kesehatan berkualitas, Puskesmas Bluto bersama stakeholder lintas sektor melaksanakan Mini Lokakarya di ruang rapat puskesmas setempat.


Camat Bluto, Bambang Karyanto dalam kesempatan ini menyampaikan pentingnya adanya keselarasan antar instansi untuk tercapainya program program yang direncanakan.


"Pentingnya komunikasi antar instansi agar terjadi harmonisasi dalam menjalankan program pemerintah," Himbaunya.


Selanjutnya Ketua TPCB Wilayah V ( Kabid P2P DKP2KB Sumenep) Achmad Syamsuri  mensosialisasikan terkait penyakit Mpox. Menurutnya cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet pada sejumlah hewan, termasuk manusia. 


"Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyari otot, pembengkakan kelenjar getah bening ( Babagus ), dan rasa lelah," jelasnya. Rabu 02 Oktober 2024


Achmad Syamsuri memaparkan penularan virus monkeypox melalui hewan yang sudah terinfeksi, terutama monyet dan hewan pengerat, semisal tikus. 


Selain itu, cacar monyet sebagian besar juga ditularkan melalui kontak kulit ke kulit yang dekat dengan orang-orang yang memiliki lesi akibat virus, Benda yang sudah tersentuh/dipakai oleh penderita.


Cacar monyet apakah bisa sembuh? lanjut Achmad Syamsuri, hingga saat ini belum terdapat obat cacar monyet secara spesifik. Pasalnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. 


" Hanya perlu obat antibiotik dan antiperitik serta konsumsi vitamin, jangan lupa melaksanakan PHBS," Ujarnya.



Selain itu, Ketua TPCB Wilayah V ( Kabid P2P DKP2KB Sumenep) Achmad Syamsuri pentingnya peran serta masyarakat untuk ikut membantu memutus mata rantai Penyakit TBC dan Kusta. Menurutnya, TBC juga merupakan penyakit yang sangat menular disebabkan bakteri Mycobacterium Tuberkolosis. Cara penularannya melalui droflet yaitu percikan ludah atau dahak penderita yang sudah tertular TBC. 


Oleh sebab itu maka setiap keluarga penderita ( Istri/suami,anak,orang tua ) yang tinggal serumah akan dilaksanakan investigasi Kontak ( pemeriksaan kontak serumah) agar dapat diketahui sejauh mana penularan yang terjadi. 


Sehingga diharapkan peran serta keluarga untuk dapat diperiksa dan kalau hasilnya negatif ( tidak tertular ) akan diberikan obat pencegahan penyakit TBC atau TPT ( terapi Pencegahan TBC ). 


"Dengan cara ini InsyaAllah akan memutus mata rantai penularan Penyakit TBC. Serta adanya kontribusi keluarga terhadap kelangsungan penderita minum obat secara teratur," Sarannya.


Dalam kesempatan ini, Kepala Puskesmas Bluto dr. Rifmi Utami, M.Kes memberikan pemaparan hasil Program kerja masing-masing program. Tujuannya agar bisa dievaluasi oleh para Kepala Desa untuk bisa dicarikan solusi terbaik demi tercapainya target sasaran.


"Harapan kedepan agar keterlibatan masyarakat dalam peningkatan pelayanan kesehatan lebih optimal lagi," ucapnya.


Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua yang terlibat dalam acara Mini Lokakarya lintas sektor ini.



Penulis: Rasyidi