JAKARTA, SERIKATNASIONAL.ID | Prof. Connie Rahakundini Bakrie mengungkap kalau dirinya telah dititipi dokumen penting milik Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurutnya, dokumen itu bisa saja menjadi bom waktu.
Hal ini diungkapkan Connie melalui akun Instagram pribadinya @connierahakundinibakrie yang merespons penetapan Hasto sebagai tersangka oleh KPK.
Connie yang menganggap Hasto sebagai sahabatnya, merasa prihatin dengan penetapan tersangka yang dilakukan KPK di malam Natal. la merasa janggal dengan penetapan tersangka tersebut.
Connie mengaku telah dititipi sejumlah dokumen penting oleh Hasto. Dokumen itu dititipi Hasto untuk mengantisipasi tindakan penyitaan penyidik KPK seperti yang dialami oleh stafnya, Kusnadi.
"Terakhir tentang Mas Hasto, nggak tahu ya, belajar pengalaman dari Pak Kusnadi, yang tiba-tiba direbut apa HP atau buku catatan PDIP atau apa pun, saya cuma kasih tahu saja, sebagai sahabatnya pada saat saya pulang ke Jakarta banyak dokumen penting sudah saya amankan," katanya seperti dikutip pada Jumat, 27 Desember 2024.
Dokumen penting itu menurut Connie telah diamankan di Rusia, bahkan dokumen yang nanti bisa saja menjadi bom waktu itu telah dicatatkan kepada notaris di Rusia.
"Jadi yang takut dokumennya bisa dihilangkan dan bagaimanalah itu, sudah saya amankan di Rusia. Jadi pada saat saya pulang ke Indonesia, saya dititipi beberapa dokumen penting, dan sudah saya amankan dan saya notariskan di Rusia ini. Ya bisa saja itu menjadi bom waktu, kita lihat saja," katanya.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto telah memberikan pernyataan terkait dengan penetapan dirinya sebagai tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap yang melibatkan buronan Harun Masiku.
Dalam pernyataan melalui rekaman video pada Kamis, 26 Desember 2024, Hasto menyinggung soal ambisi kekuasaan dengan melanggar konstitusi, intimidasi yang melibatkan sumber-sumber daya negara, dan perpanjangan masa jabatan tiga periode.
Tentu saja, apa yang disampaikan mengenai sosok yang menginginkan tiga periode tidak bisa dilepaskan dari isu Jokowi, yang saat menjadi Presiden ramai diberitakan ingin memperpanjang masa jabatannya.
Perseteruan PDI Perjuangan dengan Jokowi, juga tidak dapat dilepaskan begitu saja dari pernyataan Hasto terkait dengan ambisi kekuasaan, intimidasi dan sosok yang ingin memperpanjang masa jabatan.
"Dan ketika aparat penegak hukum digunakan dengan segala cara melakukan intimidasi, sumber-sumber daya negara digunakan demi kepentingan politik praktis, maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan. Karena itulah nilai-nilai yang kami perjuangkan, nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan rakyat dan bagaimana membangun supremasi hukum yang berkeadilan," kata Hasto.
Hasto juga tidak akan menyerah meski ada intimidasi, dan dirinya sudah siap dengan risiko terburuk meski masuk penjara. Hasto mengutip Bung Karno, bahwa penjara juga menjadi bagian dari pengorbanan cita-cita.
"Untuk itu kami tidak akan pernah menyerah, baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk, karena sebagaimana dilakukan Bung Karno masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita," katanya lagi.
Editor : D.Wahyudi