OPINI - Dapat kita katakan bahwa wawasan mengenai keadilan di dalam sebuah lingkungan masyarakat sangat memperhatinkan, apalagi berkaitan dengan keadilan dan kekuasaan. Zaman yang mulai maju dapat mendorong ketidakadilan didalam sebuah lingkungan masyarakat, hal yang membuat terjadinya ketidaksetaraan tersebut merujuk pada kekuasaan yang dimana kekuasaan tersebut hanya dimiliki oleh seseorang yang bisa berdiri, berbicara , selayaknya manusia yang memiliki begitu banyak pemahaman.
Namun hal seperti ini tidak disadari oleh semua orang. Tidak dipungkiri lagi inilah gambaran yang saat ini terjadi dikalangan masyarakat, kekuasaanlah yang berhak untuk mengatur segalahnya. Inikah Indonesia yang merdeka? Meskipun dilihat dari berbagai sisi kekuasaan amat berperan penting dalam segala hal, meskipun kekuasaan tersebut dibeli dengan uang, ditunjuk, tapi apalah daya seorang manusia yang hidup selayak batu ukiran penjabat yang terpasang dibalai-balai kota yang memiliki pondasi yang kuat dan kokoh .
Masyarakat kecil yang hanya berdiam diri lalu menunduk menatap patung yang sementara berdiri tegak tanpa menunduk sembari menatap langit. Kita dapat lihat kekuasaan itu hadir di tengah masyarakat menghadirkan hal-hal lucu.
Dimana lebih dari 50% penjabat menyalahgunakan kekuasan sebagai benteng yang kuat agar dapat menyembunyikan kesalahan mereka meskipun teriakan masyarakat masih meraung. Itu tidak akan membuat meraka merasa bersalah. Inikah Indonesia yang adil? Bukankah ratap tangis masih terdengar dari Sabang sampai merauke .Lalu langkah apakah yang harus diambil? setidaknya kita dapat hidup setara dengan siapapun tanpa ada yang menggunakan kekuasaan sebagai pintu yang mengarah pada kesengsaraan.
Berita mengenai kesengsaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat sering kali menyoroti isu-isu seperti kemiskinan, diskriminasi, pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan sosial. Beberapa salah satunya ialah kemiskinan dan akses pendidikan. Banyak masyarakat di negara membangun berjuang untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas yang membatasi peluang mereka untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Diskriminasi Rasial dan Etnis. Berita mengenai diskriminasi berdasarkan ras atau etnik sering muncul, menyoroti ketidakadilan dalam sistem perundangan, pekerjaan dan akses kepada perkhidmatan asas.
Pelanggaran hak asasi manusia, laporan mengenai penahanan tanpa perbicaraan, penyiksaan dan kekerasan oleh pihak berkuasa menjadi perhatian utama dalam banyak negara. Isu Gender dan Keadilan. Kesengsaraan yang dialami oleh wanita, termasuk keganasan rumah tangga dan ketidakadilan dalam peluang pekerjaan, sering mencuri tumpuan di media. Krisis Pelarian dan migrasi berita mengenai pelarian yang melarikan diri dari konflik atau kemiskinan sering menyoroti ketidakadilan yang mereka hadapi dalam mencari perlindungan.
Berita-berita ini bukan sahaja membangkitkan kesadaran tetapi juga sering kali mendorong tindakan daripada masyarakat dan badan-badan bukan kerajaan untuk memperjuangkan keadilan dan kesaksamaan.
Penulis: Fransiskus Makung (Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Unika St. Paulus Ruteng)