Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

Sertifikasi Kompetensi Perkerisan Sumenep Jadi Langkah Besar, Ini Tujuannya

SerikatNasional
19 Jan 2025, 08:04 WIB Last Updated 2025-01-19T01:04:34Z


SUMENEP, SERIKATNASIONAL.ID | Sebuah langkah monumental untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya keris di Indonesia tercipta di Helmi Art Museum, Desa Sera Barat, Kecamatan Bluto, Sumenep, pada Sabtu, 18 Januari 2025.


Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Profesi Tenaga Kebudayaan Bidang Perkerisan, yang diinisiasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perkerisan Indonesia (LSP 3 Perkerisan) bekerja sama dengan Helmi Art Museum dan Polres Sumenep, mencatat sejarah baru dalam upaya profesionalisasi pelaku seni perkerisan.


Dengan misi meningkatkan kualitas dan daya saing pelaku seni keris, kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta, termasuk para edukator keris, panjak, dan pangruki (perawat keris).


Para peserta berasal dari berbagai latar belakang, seperti Keraton Sumenep dan Museum Keraton, yang memiliki komitmen besar untuk menjaga kelestarian budaya keris.


Direktur LSP 3 Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, SE, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya sertifikasi ini sebagai bentuk pengakuan atas keahlian para pelaku budaya keris.


“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa seni perkerisan tidak hanya soal tradisi, tetapi juga profesionalisme. Sertifikasi ini memastikan bahwa para pelaku budaya memiliki standar kompetensi yang diakui, sekaligus memberikan peluang untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ujar Agung.


Didampingi Master Assesor Dr. Rony Wardhana dan tim assesor yang meliputi Intan Anggun Pangestu, S.Tr.Sn, M.Sn; KRT. Ilham Triadi, M.Pd, Susyani, DIPL.CIDESCO, Santoso Adiwibowo, M.Si serta R. Harjo Herlambang, SE, kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh semangat kolaborasi.


Para peserta tidak hanya mendapatkan pembekalan teori, tetapi juga menjalani praktik dan wawancara mendalam untuk menggali pengalaman mereka sebagai seniman dan pengrajin keris.


Sementara sebagai tuan rumah, Helmi, pemilik Helmi Art Museum, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. 


Ia menekankan bahwa sertifikasi ini adalah bagian dari visi besar menjadikan Desa Sera Barat sebagai Desa Wisata Seribu Keris.


“Keris adalah simbol identitas dan kebanggaan kita. Melalui sertifikasi ini, kami berharap dapat menciptakan generasi pelaku budaya yang tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan seni keris sebagai warisan dunia. Ini adalah langkah awal menuju pengakuan yang lebih luas terhadap budaya keris kita,” jelas Helmi.


Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat untuk menjaga kelangsungan seni perkerisan. 


Dengan langkah ini, Sumenep semakin mantap memposisikan diri sebagai pusat budaya keris yang diakui, baik di tingkat nasional maupun internasional.


Keris tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga menjadi pijakan untuk masa depan yang lebih gemilang. 


"Sertifikasi ini adalah bukti bahwa warisan budaya bisa menjadi modal besar untuk membawa nama Indonesia ke panggung dunia," pungkasnya.