Sumenep, Serikatnasional.id | Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus bergerak menyusun arah pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2025–2029.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pembahasan rancangan awal (ranwal) RPJMD bersama Bappeda Provinsi Jawa Timur.
Hal ini merupakan bagian dari tahapan konsultasi untuk menyelaraskan perencanaan daerah dengan arah kebijakan pembangunan provinsi dan nasional. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada Kamis (24/4/2025) di Kantor Bappeda Provinsi Jawa Timur, Surabaya.
Kepala Bappeda Sumenep, Dr. Ir. Arif Firmanto, S. TP., M. Si, IPU memimpin langsung tim dari Kabupaten Sumenep dan disambut oleh Plt Kepala Bidang Rendalev Sri Mutiatun Sintawati, ST, MMT yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Bidang Infraswil Bappeda Jatim.
"RPJMD merupakan dokumen fundamental yang akan menjadi arah pembangunan lima tahun ke depan. Oleh karena itu, proses penyusunannya harus melalui tahapan yang sesuai aturan, termasuk konsultasi dan sinkronisasi dengan pemerintah provinsi," kata Dr. Ir. Arif Firmanto, S.TP., M.Si., IPU pada saat pembahasan Ranwal RPJMD 2025-2029.
Pihaknya juga menyampaikan telah merumuskan visi dan misi kepala daerah terpilih yang selaras dengan prioritas pembangunan berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemantapan tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional.
Kata Arif, konsultasi ini merupakan tahapan penting dalam proses penyusunan RPJMD sebagaimana diamanatkan dalam Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 dan Inmendagri Nomor 2 Tahun 2025 tentang pedoman penyusunan RPJMD dan Renstra Perangkat Daerah.
"Kami ingin memastikan bahwa dokumen Ranwal RPJMD Sumenep selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur," katanya.
Beberapa isu strategis yang disorot antara lain penguatan sektor pertanian dan perikanan, peningkatan konektivitas antarwilayah di kepulauan, penurunan angka kemiskinan, dan pemberdayaan ekonomi lokal berbasis potensi daerah. Selain itu, isu lingkungan dan mitigasi perubahan iklim juga menjadi perhatian penting dalam pembahasan tersebut.
- Partisipasi Publik dan Keterbukaan Informasi
Kepala Bappeda Sumenep juga menekankan pentingnya partisipasi publik dalam proses penyusunan RPJMD. Ia menyatakan bahwa setelah tahapan konsultasi ini, pihaknya akan melanjutkan dengan forum perangkat daerah/lintas perangkat daerah dalam rangka membahas keluaran utama renstra setiap Perangkat Daerah dalam mendukung program kepala daerah dan pencapaian kinerja tematik pembangunan.
Dokumen, ranwal RPJMD selanjutnya akan disempurnakan menjadi rancangan RPJMD untuk kemudian dibahas dalam Musrenbang RPJMD untuk mendapatkan masukan dari seluruh stakeholder pembangunan di Kabupaten Sumenep.
"Kami mengundang partisipasi aktif masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan masukan terhadap draft RPJMD. Ini adalah dokumen bersama, milik seluruh warga Sumenep," ujarnya.
Setelah melalui proses tersebut, dokumen akan diajukan ke DPRD Kabupaten Sumenep untuk dibahas dan disahkan menjadi Perda RPJMD.
- Komitmen pada Tata Kelola dan Akuntabilitas
Arif Firmanto menegaskan bahwa penyusunan RPJMD ini juga akan memperhatikan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), akuntabilitas, dan efektivitas penggunaan anggaran pembangunan.
"Kita tidak hanya berbicara soal program dan target, tapi juga bagaimana pelaksanaannya nanti dapat diukur, dilaksanakan secara bertanggung jawab, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat," Tegasnya.
Bappeda Sumenep juga telah membentuk tim teknis lintas sektor untuk memastikan integrasi antara RPJMD dengan dokumen perencanaan lain seperti RKPD, Renstra OPD, dan rencana aksi daerah tematik lainnya seperti penanggulangan kemiskinan dan pengurangan risiko bencana.
- Harapan Terhadap Masa Depan Sumenep
Pembahasan Ranwal RPJMD yang dilakukan antara Bappeda Sumenep dan Bappeda Jatim ini mencerminkan semangat sinergi dan kolaborasi lintas wilayah dalam merancang masa depan pembangunan daerah.
Dengan karakteristik wilayah kepulauan dan tantangan geografis yang unik, Sumenep dituntut untuk memiliki perencanaan yang inovatif, inklusif, dan responsif terhadap dinamika sosial serta lingkungan.
"Sumenep memiliki potensi besar, dari sumber daya alam hingga budaya. Dengan RPJMD yang solid dan partisipatif, kita berharap lima tahun ke depan menjadi momentum kebangkitan daerah," pungkasnya.
Penulis: Imam Rasyidi