Sumenep, Serikatnasional.id | Beginilah kondisi jalan Nasional di sepanjang jalan daerah perbatasan Sumenep-Pamekasan. Jalan yang merupakan jalur utama, kini kondisinya rusak berlubang. beberapa lubang menganga di sepanjang jalan ini terlebih saat musim hujan tiba, lubang jalan beragam ukuran tergenang air bak kolam ikan.
Warga yang geram dengan kondisi jalan, menanam pohon pisang di tengah jalan utama Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Aksi ini dilakukan sebagai protes warga kepada pemerintah kabupaten Sumenep karena dinilai lamban melakukan perbaikan di lokasi jalan tersebut.
Jalan yang menghubungkan ke Gedung Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) ini sudah bertahun-tahun rusak. Warga menyebut kondisi tersebut diperparah dengan lubang yang tertutup air saat musim hujan tiba, apalagi di sepanjang jalan ini tidak ada lampu penerangan jalan umum (PJU).
Kondisi ini membuat para pengguna jalan prihatin karena sering memakan korban, tercatat ada lebih dari 5 orang pengendara mengalami kecelakaan tunggal dalam waktu beberapa bulan terakhir tahun ini.
Menurut Arif Iskandar seorang warga setempat mengungkapkan pada tim media ini, sejak musim hujan tahun ini, ada dua korban yang jatuh di jalan rusak ini, parahnya peristiwa tersebut terjadi di waktu yang sama di malam hari.
“Jalan rusak ini benar-benar memprihatikan, lubangnya cukup dalam kalau selesai hujan tertutup air jika ada kendaraan lewat pasti jatuh karena tak kelihatan lubangnya, kemarin malam saja dua orang yang jatuh,” kata Arif Iskandar. Senin (21/4/2025).
Kerusakan infrastruktur jalan di kecamatan Guluk-Guluk memantik reaksi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Akhmadi Yazid mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Sumenep untuk segera mengambil langkah perbaikan.
Akhmadi Yazid meminta dinas terkait untuk tidak menunggu viral suatu kejadian baru akan melakukan tindakan. Sebab menurutnya, jika perbaikan harus menunggu sampai menimbulkan korban susulan maka tidak ada artinya perbaikan.
“Intinya agar PUTR segera melakukan perbaikan mendesak, Jangan sampai timbul korban lagi baru ada tindakan, Ketika sudah menimbulkan korban lalu baru bergerak tentu tidak ada artinya,” kata Akhmadi Yazid, Anggota Komisi III DPRD Sumenep.
Apalagi menurut Yazid, sapaan karib politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dengan anggaran rutin miliaran rupiah yang dialokasikan setiap tahun, perbaikan seharusnya bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
“Infrastruktur bukan sekadar proyek, tapi menyangkut keselamatan dan kehidupan rakyat,” pungkasnya.
Sementara kepala Dinas PUTR kabupaten Sumenep, Eri Susanto saat dikonfirmasi oleh tim media ini melalui sambungan WhatsApp pada Senin, 21 April 2025 belum memberikan respon.
Penulis: Hol/ras/red