Iklan

https://www.serikatnasional.id/2024/10/blog-post.html

Iklan

,

Iklan

MH Said Abdullah: Indonesia Perlu Dorong WTO Sehatkan Perdagangan Internasional

SerikatNasional
6 Apr 2025, 11:42 WIB Last Updated 2025-04-06T05:46:19Z


Jakarta, Serikatnasional.id | Politikus Partai Dekorasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) menyebut perang tarif kembali mengguncang dunia, ekspor Indonesia pun ikut kena getahnya.


Ketua Badan Anggaran DPR RI, MH Said Abdullah juga menyoroti langkah sepihak Amerika Serikat yang kembali menerapkan kebijakan proteksionis sejak terpilihnya Donald Trump di periode keduanya.


" Tarif ekspor Indonesia ke AS kini dikenai bea masuk hingga 3296, sementara di dalam negeri, kita menghadapi penurunan daya beli, pasar saham yang volatile, dan tekanan terhadap devisa, " Jelas Said Abdullah.


Said mengungkapkan, AS tak hanya menyasar Tiongkok, tapi juga Kanada, Meksiko, bahkan Indonesia, yang kini dikenai tarif ekspor sebesar 3272.


Hal ini menimbulkan kekhawatiran terulangnya krisis global seperti era McKinley. Di dalam negeri, daya beli melemah, pasar saham dan keuangan sangat fluktuatif. 


Karena itu, Said Abdullah menyarankan sejumlah langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.


1. Mengambil inisiatif melalui forum World Trade Organization (WTO) untuk mengambil kebijakan penyehatan perdagangan global agar lebih adil, dan menopang pertumbuhan ekonomi global secara berkelanjutan.


2. Didalam negeri, pemerintah bisa mengambil langkah langkah untuk menghadapi ketidakpastian tanpa batas waktu, antara lain:


a. Menjaga produk-produk ekspor Indonesia dalam pasar internasional, mencari pasar pengganti, jika produk-produk ekspor Indonesia terhambat akibat kebijakan tarif yang membuat tingkat harga tidak kompetitif. Langkah ini untuk mempertahankan surplus neraca perdagangan.


b. Memastikan kebijakan penempatan 100 persen devisa hasil ekspor di dalam negeri berjalan dan dipatuhi oleh pelaku ekspor, hal ini sebagai jalan memperkuat kebutuhan devisa.


c. Memperkuat kebijakan hedging fund untuk pembayaran impor oleh para importir.


d. Memperluas dan memperdalam skema bilateral currency swap oleh para mitra dagang strategis Indonesia untuk mengurangi kebutuhan pembayaran valas yang bertumpu pada dolar Amerika Serikat.


e. Menyiapkan seperangkat kebijakan kontra cyclical pada sisi fiskal untuk membantu dunia usaha menghadapi ketidakpastian global, dan kondisi perekonomian domestik cenderung menurun, namun tetap memastikan fiskal pemerintah sehat.


f. Memperbaiki infrastruktur dan kebijakan di pasar saham dan pasar keuangan untuk mendorong pasar saham dan keuangan lebih inklusif, serta tetap menjanjikan bagi investor internasional.


g. Membangun komunikasi publik yang terpercaya, dialogis dan komunikatif sebagai sumber informasi yang akurat yang dapat di rujuk oleh .para pelaku usaha.



Penulis: Rasyidi